SUBANG BERTEKAD JADI KABUPATEN HALAL



Pemerintah Kabupaten Subang bertekad ingin menjadi kabupaten halal. Maksudnya ialah pemerintah mengharapkan produk yang dihasilkan di kabupaten Subang mendapatkan predikat halal. “Kami menginginkan produk yang dihasilkan di kabupaten Subang mendapatkan predikat halal apakah dari MUI atau lembaga lain yang memberikan predikat halal,” kata Bupati Subang, Ojang Sohandi pada sambutan dalam penghujung acara Peringatan HUT ke 66 Kabupaten Subang yang menampilkan Pegelaran Wayang Golek di Alun-Alun Subang, Sabtu malam (26/4). Ketika memberikan sambutan, Ojang didampingi Wakil Bupati Subang, Imas Aryumningsih dan Calon DPD Jawa Barat, Oni Suwarman. Cita-cita tersebut merupakan bagian dari Gerakan Pembangunan untuk Rakyat atau Gapura Emas pembangunan ekonomi yaitu ekonomi masyarakat. Aspek lainnya dari Gapura ialah Gapura Permata (Aparatur yang bermartabat) dimana pemerintah ingin menciptakan aparatur yang paripurna dalam memberikan pelayanan. “Aparatur Subang bukan hanya yang pandai memberikan perintah, tetapi bisa menjadi teladan,” ujar Ojang. Kemudian Gapura Intan (Infrastruktur Berkelanjutan). Gapura Perak (Pendidikan untuk Rakyat) bertekad supaya Rakyat Subang bisa mengakses pendidikan. “Sengaja dibuat bukan pendidikan untuk siswa/siswi tetapi untuk rakyat, maksudnya Pemkab Subang menginginkan pendidikan bisa dirasakan oleh Rakyat Subang semuanya. Makanya dinamakan Pendidikan untuk Rakyat,” tegas Bupati. Kemudian dibidang kesehatan Gapura Serasi (Sehat Rapi Indah dan Bersih). Tekad ini menginginkan Rakyat Subang terjamin kesehatannya dengan membiasakan pola hidup sehat dan memberikan pelayanan kesehatan. Harapan lainnya melalui program ini tahun 2015 mendatang Kabupaten Subang bisa meraih Gelar Adipura. Pada kesempatan tersebut Ojang menyampaikan permohonan maaf dimana rencananya akan menampilkan Wayang Golek dengan Dalang Asep Sunandar namun beliau telah dipanggil Yang Maha Kuasa belum lama ini. Tetapi penampilannya tetap akan digantikan oleh putranya Ki Dalang Dadan Sunandar Sunarya. Hal ini merupakan upaya agar kebudayaan daerah tetap bisa tampil ditengah-tengah gempuran budaya asing. “Jangan sampai (ditengah gempuran budaya asing) budaya kita tersisihkan. Jangan sampai Jati kasilih ku junti,” kata Ojang lagi. Walaupun sudah berganti dalang, pagelaran Wayang Golek tetap menjadi hiburan favorit Rakyat Subang. Terbukti dari luapan penonton yang tetap mengalir memadati alun-alun Subang Kota yang menjadi lokasi pagelaran. Walaupun lokasi becek karena guyuran hujan pada sore harinya. Mereka rela menggelar lesehan ditengah beceknya lumpur lapang alun-alun demi menikmati suguhan Wayang Golek. Bahkan satu keluarga tetap menyaksikan walaupun harus di atas sepeda motor. Ucup, warga Cigadung Subang bersama istri dan 2 orang anaknya tetap setia menanti Ki Dalang tampil. “Saya mah tidak terlalu terpaku pada dalang. Bagi saya (Wayang) Golek bahasanya lebih enak dinikmati,” kata Ucup. Bagi Ucup dengan tampilnya Dalang generasi berikutnya berharap bisa membawakan cerita yang lebih kontemporer seperti yang telah dibawakan pendahulunya.