BAHU MEMBAHU MENCARI REZEKI HALAL DI MASA TUA



Mencari rezeki dimanapun kapanpun adalah sebuah kemestian bagi semua orang dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan rezeki mulai dari cara yang halal hingga cara yang haram. Ataupun dengan cara yang mudah dengan hasil yang menjanjikan, ada pula cara yang sulit tapi dengan hasil yang tidak seberapa. Tapi bagi sebagian orang mencari rezeki dengan cara yang halal itu lebih penting dari pada mendapatkan rezeki dengan cara yang haram yang biasanya dengan nilai yang cukup lumayan dan menjajikan, sebut saja cara yang dimaksud adalah Korupsi, mengemis ataupun berjudi. Namun bagi pasangan suami istri yang sudah berumur setengah abad ini, Abah Mumun (74) dan Ema Nia (65), bahu-membahu mencari rezeki yang halah walaupun usia mereka sudah tidak muda lagi. Bagi Abah Mumun yang berprofesi sebagai tukang parkir dan Ema Nia yang berjualan di depan Mesjid Agung Kabupaten Subang ini, seyogyanya mereka sudah seharusnya bisa menikmati usia tuanya dengan beristirahat dan berkumpul bersama anak cucunya. Namun itulah kehidupan di dunia yang penuh dengan berbagai permasalahan dan problematika yang setiap orang niscaya harus menghadapinya. walaupun usianya sudah senja bagi Abah Mumun yang sewaktu-waktu juga menjadi buruh muat angkut barang jika ada yang membutuhkan tenaganya, mencari rezeki yang halal, baik dan tidak merugikan orang lain, itu adalah prinsip baginya yang ia pegang selama ini dalam menjalani kehidupan. Karena menurutnya itu merupakan pesan yang disampaikan secara turun temurun dari orangtuanya dulu hingga sampai kepada dirinya. "Baheula Ceuk kolot abah, teangan rezeki nu halal najan saeutik tapi salamet dunia akherat". Ujarnya saat di wawancara, Kamis (26/12). Abah Mumun sebagai kepala keluarga yang sudah memiliki 8 anak dan 4 cucu ini, selalu memberikan wasiat turun temurun itu kepada anak dan cucunya. Selain itu, Mumun juga selalu berpesan agar tidak meminta-minta walaupun kondisi kehidupan mereka bisa dianggap serba kekurangan. "Abah oge osok ngawanti-wanti kabarudak kabeh, supaya neangan rezeki nu halal najan sautik, dari pada kudu menta-menta komodeui kudu korupsi, nu jaman ayeuna mah keur usumna". Tegasnya Sementara Ema Nia yang merupakan istri dari Abah Mumun yang sehari-harinya berjualan didepan mesjid Agung Subang ini, merasa sangat bangga dan bahagia memiliki keluarga dan suami pekerja keras yang memiliki prinsip selalu sabar dan terus berusaha mencari rezeki yang halal walaupun di usianya yang sudah tidak muda lagi. Karena menurutnya, suaminyalah yang memotivasi dirinya untuk selalu berusaha menjalani hidup dengan penuh kesabaran sehingga ketika berjualan di gerobak kayu-nnya itu, Ema Nia selalu berdo'a dan meminta kepada Yang Maha Esa agar suaminya selalu diberikan kesehatan. " Syare'at na ninggal Abah nu tiap dinten teu aya capena milari rezeki, kusabab kitu Ema ge janten sumanget icalan di roda butut ieu, sanaos hasilna mah sakedik tapi halal". Ujar Ema Nia. Semangat pantang menyerah itulah yang ditunjukan pasangan manula ini kepada generasi muda dalam menjalani kehidupan zaman sekarang. Abah Mumun dan Ema Nia, selalu sabar dan bahu-membahu untuk mencari rezeki yang halal. Adapun harapan mereka di sisa usianya itu, agar selalu diberikan kesehatan dan kebaikan oleh Yang Maha Kuasa. "Mugia Gusti nu Agung teu elat maparin kasehatan ka Abah, mung eta nu di piharep ku Ema". Pungkas Ema Nia.