Wayang Golek Tetap Jadi Tontotan Favorit Masyarakat Subang
Pertunjukan seni wayang golek bagi masyarakat Sunda khususnya Warga Subang masih merupakan daya tarik yang cukup kuat. Terbukti dari Pagelaran wayang Golek yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke 64 Kabupaten Subang banyak mendapat animo kuat dari masyarakat. Ratusan warga dari berbagai penjuru Subang bahkan dari luar Subang memadati Alun-Alun Subang Kota pada Sabtu malam (21/4/2012). Mareka terlihat antsias untuk menyaksikan Dalang Asep Sunandar Sunarya dengan lakon "Pandu Rarabi". Karena tingging minat masyarakat untuk nonton Pagelaran Wayang Golek, beberapa ruas jalan di sekitar lokasi pertunjukkan mengalami kemacetan akibat arus keluar masuk warga yang menggunakan kendaraan sepeda motor naupun kendaraan mobil pribadi ataupun bak terbuka. Upaya antisipasi dan penanggulangan dilakukan oleh petugas dengan mengaatur arus lalu-lintas di sekitar lokasi. Menurut Plt Bupati Subang, Ojang Sohandi ditampilkannya wayang dalam setiap HUT Subang sebagai sebagai upaya pemerintah untuk menjaga budaya Sunda yang menjadi bagian dari Budaya Subang. Kekayaan budaya yang memiliki nilai-nilai luhur harus tetap eksis dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. “Jangan sampai ‘Jati salih ku Junti’. Maka mari kita pelihara kekayaan budaya supaya tetap eksis ditengah kita,” tegas Ojang dalam sambutan Pembukaan Pegelaran Wayang Golek. Lebih dari itu nilai-nilai kearifannya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang baik kepada masyarakat. “Khususnya kepada Bapak Dalang menitipkan supaya memberikan hiburan yang bisa memberikan kebaikan kepada penontonnya.,” tambah Ojang. Lebih lanjut selaku Plt. Bupati Subang, Ojang berpesan kepada masyarakat, ditengah permasalahan yang menghimpit Subang saat ini masyarakat tetap tenang dan konsentrasi pada kegiatannya masing-masing sesuai bidangnya. “Saya harap masayarakat tetap tungkul kana paculeun, tanggah kana sadapeun, artinya tetap tenang pada bidang garapannya masing-masing untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” jelasnya. Pada usia Subang memasuki usia ke 64 merupakan nikmat yang patut disyukuri dengan memperlihatkan prestasi kerja yang terbaik. Malam itu diantara penonton nampak Gubernur jawa barat, Ahmad Heryawan turut menyaksikan pertunjukkan. Heryawan datang sekira pukul 12 malam karena sebelumnya harus meresmikan pembukaan MTQ di Karawang. Di tengah pertunjukkan, Heryawan menyempatkan berdialog dengan Si Cepot, dalam dialognya diungkapkan tentang kesan Jaman Keemasan Pemerintahan Islam pada masa Umar bin Abdul Aziz yang mampu membangun Kejayaan Nurani (pembangunan bidang moral) dan Kejayaan Materi (pembangunan kesejahteraan). Pada masa itu ketaatan pada ajaran Islam sungguh baik dimaping itu pula pembangunan ekonomi mampu menjamin kesejahteraan masyarakat. Sehingga pada waktu itu Umat Islam kesejahteraan Umat Islam dalam posisi sebagai muzaki (orang yang mengeluarkan zakat), hampir tidak yang menjadi mustahiq. Oleh karena itu pihak Pemprov memiliki cita-cita untuk membangun masyarakat Jawa Barat dengan 4 wajah, yaitu: Masyarakat Jawa Barat yang terdidik supaya pintar dan cerdas maju dibidang pendidikannya, Masyarakat Jawa Barat yang sehat, segar bugar siap melakukan hal-hal positif, Masyarakat Jawa barat yang memiliki daya saing ekonomi dengan kemampuan produktifitas tinggi dan Masyarakat Jawa Barat yang takwa, taat patuh kepada Allah Tuhan Yang maha Esa. Menurut Heryawan, keempat wajah tersebut adalah pilar untuk mebangun peradaban materi dan nurani sebagaimana yang telah terjadi pada Jaman Umar bin Abdul Aziz. Acara ini juga disaksikan oleh pejabat muspida dan Kepala Dinas dari Provinsi Jawa Barat diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Prof. Wahyudin Zarkasyih serta Pejabat Muspida kabupaten Subang.