KI TAMBLEG SEBAGAI ICON KONSERVASI LINGKUNGAN DI SUBANG



Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Subang saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi tentang icon konservasi dengan menanam pohon ki tambleg (adon sonia digitata). Dipilihnya ki tambleg memiliki alasan kuat. "Diantaranya pohon ki tambleg merupakan salah satu pohon langka yang memiliki keunggulan strategis," ujar Kepala BLHD Kab Subang, Drs. H. Aminudin, M.Si disela-sela acara Penanaman Pohon di Blok Cicenang Ciater Subang, Kamis (1/12/2011). Keunggulan paling strategis ialah 1 batang ki tambleg mampu menyimpan 4500 liter ketika berbuah. "Itu teh satu batang. Berapa batang dalam satu pohon?" tambahnya menjelaskan. Kemudian lanjut, Amin, besarnya kandungan vitamin C buah ki tambleg 6 kali dari vitamin C jeruk. Sedangkan secara umum buah jeruk dikenal sebagai buah yang memiliki kandungan vitamin C paling besar. "Ini 6 kali dari jeruk," tegasnya. Secara ekonomis buah ki tambleg bernilai tinggi sebagai campuran kopi berkelas. "Biasanya di Amerika dan Afrika kopi dengan campuran buah ki tambleg dijual di supermarket-supermarket. Itu meripakan kopi berkelas," katanya lagi. Kemudian secara biologis mampu bertahan sampai usia 6 ribu tahun. Maka dari itu sebagai upaya penyelamatan deposit air alami, peran ki tambleg tidak bisa dianggap enteng. Pohon yang ditanam di depan Wisma Karya Subang merupakan ki tambleg muda yang "baru" berusia 200 tahun. Dari sisi pemeliharaannya pun tidak terlalu sulit. "Saking mudahnya, di Afrika ki tambleg disebut sebagai 'pohon kehidupan'. Karena mudah tumbuh dan tidak terlalu rumit dalam pemeliharaan. Iklim panas memang salah satu habitatnya, tetapi untuk iklim dingin pun masih bisa tumbuh dengan baik hanya tidak akan berbuah. Pohon Langka Dari berdasarkan informasi keberadaan ki tambleg di Subang dibawa oleh penjajah Portugis. Dengan tujuan untuk menyelamatkan deposit air. Hingga kini di Subang dari 20 pohon tersisa hanya 14 pohon yang tersebar di Sang Hyang Sri Ciasem, Manyingsal Cipunagara, Purwadadi dan Cikaum. Subang merupakan salah satu daerah yang masih menyimpan ki tambleg. Terbukti bibit ki tambleg yang ditanam di Kota Bogor dan Purwokerto merupakan bibit dari Manyingsal Subang.